Tips memilih Bahan pakaian,
Desain pakaian bisa berupa foto atau sketsa. Untuk menentukan bahan
yang cocok digunakan untuk model tersebut dapat dilakukan dengan
menganalisa model secara cermat. Analisa ini meliputi jenis pakaian
yang akan dibuat, kesempatan pemakaiannya, siapa yang akan memakai,
bagaimana bentuk tubuh pemakai, bagaimana jatuh pakaian pada tubuh, dan
lain-lain. Hal-hal di atas merupakan pedoman dalam menentukan bahan
yang cocok dipilih dan dibeli.
Berikut ini tips memilih bahan pakaian:
Letak jatuh bahan yang melangsai pada tubuh atau mengikuti bentuk tubuh dapat diketahui kalau bahan yang digunakan bertekstur lembut atau melangsai. Untuk bahan yang jatuhnya kaku pada tubuh, dapat diperkirakan kalau bahan yang digunakan agak tebal atau tebal. Begitu juga dengan bahan yang berkilau. Bahan yang berkilau terlihat lebih bercahaya pada desain.
Bahan yang tipis dan lembut baik digunakan untuk model pakaian yang mempunyai lipit-lipit kecil, lipit jarum dan lajur yang dikerut. Contoh bahannya seperti kain chiffon, sutera, saten, dan lain sebagainya. Bahan tipis ada yang transparan atau tembus pandang dan bersifat agak kaku. Contohnya seperti gelas-gelas kaca, organdi dan kain serat nenas.
Bahan ini cocok digunakan untuk pakaian yang kerutannya sedikit dan modelnya tidak longgar. Jika pakaian yang dibuat longgar maka letak jatuh bahan pada tubuh terlihat kaku sehingga kesannya kurang bagus. Bahan yang tipis sebaiknya digunakan untuk pakaian yang tidak terlalu sering dipakai seperti pakaian
pesta. Bahan yang tipis biasanya mudah rusak dan lebih rumit dalam pemeliharaannya.
Bahan yang lembut dan ringan baik digunakan untuk model pakaian yang dikerut atau model pakaian yang agak longgar karena jatuh bahan agak melangsai pada tubuh. Seperti untuk pakaian rumah, pakaian sehari-hari dan pakaian santai.
Bahan yang agak tebal baik digunakan untuk pakaian berupa mantel, jas, mantel pak dan pantalon terutama untuk jenis pakaian kerja dan pakaian pria. Sesuai dengan sifat bahan yang tebal dan cukup kuat, maka dapat dibuat untuk pakaian yang sering digunakan. Bahan tebal juga ada yang jatuhnya melangsai dan kaku. Untuk bahan yang agak melangsai dapat digunakan untuk pakaian kerja pria dan wanita berupa jas atau blazer dan pantalon seperti kain bellini, wol, dan lain-lain. Sedangkan bahan yang agak kaku sering digunakan untuk pakaian seragam sekolah seperti rok dan celana sekolah.
Bahan yang berbulu seperti beledru dapat digunakan untuk model pakaian adat daerah tertentu, pakaian pesta, dan lain-lain. Bahan beledru ini biasanya agak tebal, ada yang lembut dan ada juga yang kaku. Bahan beledru yang berkualitas bagus dapat digunakan untuk pakaian pesta malam. Bahan ini tidak cocok untuk desain pakaian yang memiliki kerutan atau lipit.
Bahan crepe yaitu bahan yang ada lipatan-lipatan halus, bisa digunakan untuk beberapa model pakaian pesta siang atau malam, tergantung warna yang dipilih. Bahan ini juga cocok untuk desain yang memiliki kerutankerutan asalkan arah kerut disesuaikan dengan lipit bahan.
Bahan rajutan, cocok digunakan untuk pakaian santai, kaos kaki, sweater, pakaian bayi terutama untuk baju dingin, dan lain-lain. Biasanya bahan rajutan diolah menggunakan mesin khusus dan sudah berdasarkan pola pakaian tertentu.
Berikut ini tips memilih bahan pakaian:
Letak jatuh bahan yang melangsai pada tubuh atau mengikuti bentuk tubuh dapat diketahui kalau bahan yang digunakan bertekstur lembut atau melangsai. Untuk bahan yang jatuhnya kaku pada tubuh, dapat diperkirakan kalau bahan yang digunakan agak tebal atau tebal. Begitu juga dengan bahan yang berkilau. Bahan yang berkilau terlihat lebih bercahaya pada desain.
Bahan yang tipis dan lembut baik digunakan untuk model pakaian yang mempunyai lipit-lipit kecil, lipit jarum dan lajur yang dikerut. Contoh bahannya seperti kain chiffon, sutera, saten, dan lain sebagainya. Bahan tipis ada yang transparan atau tembus pandang dan bersifat agak kaku. Contohnya seperti gelas-gelas kaca, organdi dan kain serat nenas.
Bahan ini cocok digunakan untuk pakaian yang kerutannya sedikit dan modelnya tidak longgar. Jika pakaian yang dibuat longgar maka letak jatuh bahan pada tubuh terlihat kaku sehingga kesannya kurang bagus. Bahan yang tipis sebaiknya digunakan untuk pakaian yang tidak terlalu sering dipakai seperti pakaian
pesta. Bahan yang tipis biasanya mudah rusak dan lebih rumit dalam pemeliharaannya.
Bahan yang lembut dan ringan baik digunakan untuk model pakaian yang dikerut atau model pakaian yang agak longgar karena jatuh bahan agak melangsai pada tubuh. Seperti untuk pakaian rumah, pakaian sehari-hari dan pakaian santai.
Bahan yang agak tebal baik digunakan untuk pakaian berupa mantel, jas, mantel pak dan pantalon terutama untuk jenis pakaian kerja dan pakaian pria. Sesuai dengan sifat bahan yang tebal dan cukup kuat, maka dapat dibuat untuk pakaian yang sering digunakan. Bahan tebal juga ada yang jatuhnya melangsai dan kaku. Untuk bahan yang agak melangsai dapat digunakan untuk pakaian kerja pria dan wanita berupa jas atau blazer dan pantalon seperti kain bellini, wol, dan lain-lain. Sedangkan bahan yang agak kaku sering digunakan untuk pakaian seragam sekolah seperti rok dan celana sekolah.
Bahan yang berbulu seperti beledru dapat digunakan untuk model pakaian adat daerah tertentu, pakaian pesta, dan lain-lain. Bahan beledru ini biasanya agak tebal, ada yang lembut dan ada juga yang kaku. Bahan beledru yang berkualitas bagus dapat digunakan untuk pakaian pesta malam. Bahan ini tidak cocok untuk desain pakaian yang memiliki kerutan atau lipit.
Bahan crepe yaitu bahan yang ada lipatan-lipatan halus, bisa digunakan untuk beberapa model pakaian pesta siang atau malam, tergantung warna yang dipilih. Bahan ini juga cocok untuk desain yang memiliki kerutankerutan asalkan arah kerut disesuaikan dengan lipit bahan.
Bahan rajutan, cocok digunakan untuk pakaian santai, kaos kaki, sweater, pakaian bayi terutama untuk baju dingin, dan lain-lain. Biasanya bahan rajutan diolah menggunakan mesin khusus dan sudah berdasarkan pola pakaian tertentu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar