Bentuk tubuh wanita secara umum ada 5 macam yaitu ideal,
kurus tinggi, gemuk tinggi, kurus pendek dan gemuk pendek. Bentuk
tubuh wanita yang baik tentunya adalah bentuk tubuh yang ideal
dimana terdapat keseimbangan antara berat badan dan tinggi badan
dan mempunyai proporsi tubuh yang seimbang.
Desain pakaian yang dibuat adakalanya terlihat indah karena
dibuat pada proporsi tubuh yang seimbang atau bentuk tubuh yang
ideal. Namun belum tentu desain yang sama cocok di pakai oleh orang
yang bertubuh kurus atau gemuk. Jadi dari analisa bentuk tubuh ini kita
dapat menyesuaikan pola dengan bentuk tubuh sipemakai, dengan kata
lain kekurangan bentuk tubuh dapat tertutupi dengan teknik
pengembangan pola yang tepat. Misalnya untuk bentuk tubuh yang gemuk
hendaklah hindari pakaian yang mengembang atau yang berkerut banyak
seperti rok kerut atau rok kembang dan model lengan balon atau lonceng.
Jika menggunakan lengan balon atau lengan yang lebar pada ujung
lengan hendaklah pengembangannya disesuaikan dengan bentuk tubuh
gemuk tersebut artinya pengembangannya tidak terlalu lebar.
Selain analisa bentuk tubuh di atas dilakukan analisa desain. Analisa desain pakaian dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Memperhatikan desain secara keseluruhan.
Lihat gaya berdiri dari model. Umumnya desain digambarkan dengan
gaya berdiri menghadap kedepan atau miring tiga per empat. Perbandingan
letak bagian-bagian busana pada sikap berdiri model akan lebih
memudahkan kita memahami desain pakaian yang akan dibuat.
2. Pahami gambar bagian-bagian busana pada desain.
Gambar bagian-bagian busana yang dimaksud merupakan
garis-garis pakaian pada desain, misalnya garis leher, garis lingkar
badan, garis pinggang, garis panggul, garis tengah muka dan tengah
belakang, garis lingkar kerung lengan, garis besar lengan dan garis
batas kup atau tinggi dada. Garis-garis ini akan memudahkan kita untuk
menganalisa bagian-bagian busana yang ada pada desain.
a. Desain pakaian pada badan bagian atas.
Desain pakaian pada badan bagian atas meliputi bentuk garis leher
atau kerah, lengan, kantong, garis hias, kup dan belahan pakaian. Letak
garis leher dapat dilihat dengan membandingkan garis leher dasar dengan
garis leher pada desain. Perkiraan ukuran inilah yang menjadi pedoman
dalam merobah garis leher pada pakaian. Begitu juga dengan lengan dan
badan. Desain lengan apakah berbentuk lengan kop, lengan poff, lengan
balon dan lain sebagainya.
Khusus untuk bagian badan, kita harus memperhatikan letak
kup apakah kup berada pada tempat biasa atau disalurkan ke tempat
lain atau dihilangkan menjadi garis hias. Hal ini penting karena
kup merupakan bagian yang dapat menonjolkan sisi feminim wanita. Perhatikan juga garis belahan pakaian untuk menghindari kesalahan dalam memberi tanda pola dan menggunting kain.
b. Desain pakaian bagian bawah
Pakaian bagian bawah dapat berupa rok atau celana. Namun celana
ataupun rok mempunyai desain yang bervariasi. Terlebih dahulu pahami
desain rok yang ada pada desain seperti desain rok, ukuran panjang rok,
lebar rok, kembang rok (jika rok kembang) dan kerutan rok (jika rok
dikerut). Begitu juga dengan desain celana, pahami desain celana, ukuran
celana, lebar celana atau besar celana dan lain sebagainya.
3. Pahami letak jatuh pakaian pada badan.
Bahan atau kain yang cocok untuk sebuah desain dapat dilihat
dari letak jatuh pakaian pada badan. Hal ini dapat diamati pada bagian
sisi atau bagian bawah pakaian. Jika dilihat pada bagian sisi, bahan
yang jatuhnya lurus ke bawah atau agak kaku dapat diperkirakan
bahannya tebal dan kaku. Sebaliknya jika jatuh bahan mengikuti bentuk
tubuh berarti bahan yang digunakan bahan yang tipis atau melangsai.
Begitu juga jika dilihat pada bagian bawah rok/pakaian. Bagian bawah rok yang terlihat agak bergelombang, maka bahan yang digunakan tipis atau melangsai sebaliknya bagian bawah yang lurus dan terlihat agak kaku, berarti menggunakan bahan yang agak tebal dan kaku.
Begitu juga jika dilihat pada bagian bawah rok/pakaian. Bagian bawah rok yang terlihat agak bergelombang, maka bahan yang digunakan tipis atau melangsai sebaliknya bagian bawah yang lurus dan terlihat agak kaku, berarti menggunakan bahan yang agak tebal dan kaku.
Agar dapat menganalisa bentuk tubuh dan model pakaian dengan baik
dan benar diperlukan latihan yang banyak sehingga memudahkan kita dalam
membuat pecah pola busana yang sesuai dengan desain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar